KSM Secerah Pagi Dari Swadaya Hingga Berdaya

Kegiatan KSM Secerah Pagi di Pendopo RW 08 Merbabu Asih

 Tahun 2008. Chaidir Sudrajat (60) resah. Tempat tinggalnya di RW 08 Merbabu Asih, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, senantiasa menebar bau busuk yang mencokok hidung. Ini dikarenakan rumah Chaidir hanya berjarak sekira 100 meter saja dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah warga sekitar Perumnas, Kota Cirebon. Tentu saja, kumuh, kotor, bau, adalah tiga kombinasi yang menjadi pemandangan Chaidir setiap harinya. Selama bertahun-tahun Chaidir harus rela hidup berdampingan dengan gundukan sampah yang menebar aroma tak sedap hingga radius 500 meter.

Chaidir pun memutar otak. Ia tak ingin selamanya hidup dalam kutukan kubangan sampah. Tetapi ia juga tak mau hanya merutuki kegelapan itu tanpa mau melakukan perubahan nyata secuilpun. Berangkat dari keresahan itu, bersama istrinya Dedeh Kurnia Illahi (48) dan sesepuh kampung Agus Salim (65), Chaidir mengajak masyarakat Merbabu Asih untuk bersama mengatasi problematika lingkungan yang selama ini melilit mereka. Pelan tapi pasti, gayungpun bersambut. Masyarakat Merbabu menyambut baik ide Chaidir dan Agus.

Tepat pada Mei tahun 2010 warga Merbabu melahirkan janin perkumpulan peduli lingkungan. Janin itu diberi nama Semoga Cepat Rapih Pekarangan Asri Gemerlap Indah atau lazim disingkat Secerah Pagi. Nama ini tentu bukan sekedar nama layaknya sabda William Shakespeare: apalah arti sebuah nama. Melainkan lebih dari itu: sebuah upaya, doa, dan cita-cita. Warga yang tergabung dalam Secerah Pagi bersepakat untuk menciptakan sebuah tempat tinggal yang disamping sehat dan sejuk, juga indah. ~sumber: khoirulanwar.net

Itulah cerita awal dibentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Secerah Pagi yang sampai hari ini tetap konsisten menjaga lingkungan di RW 08 Merbabu Asih Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Hari ini KSM Secerah Pagi sudah bertransformasi menjadi sebuah kelompok yang lebih berdaya dan inovatif, Bank Sampah mereka meraup omset diatas ratusan juta dan berhasil mereduksi sampah sekitar 15 kubik perbulan, pemanfaatan lahan pekarangan yang lebih produktif, pengelolaan limbah menjadi kerajinan, fabrikasi kompos, penerapan sanitasi demplot untuk tanaman, penggunaan air yang sudah digunakan untuk penyiraman tanaman, penerapan biopori antisipasi banjir, dan masih banyak lagi inovasi KSM Secarah Pagi dari RW 08 Merbabu Asih.

Kian sohornya Secerah Pagi juga membuat komunitas ini kenyang mengunyah penghargaan. Misalnya, nominasi Lomba PKK aspek Lingkungan Bersih dan Sehat Tingkat Provinsi Jawa Barat (2010), Juara 1 Lomba Penilaian Sinergitas dalam Pencapaian Target Indeks Pembangunan Manusia Tingkat Jawa Barat (2010), penghargaan dari Walikota Cirebon di bidang Tatanan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat (2013), penghargaan sebagai pendukung Kota Sehat Pemerintah Kota Cirebon (2013), penghargaan sebagai Inspirasi Pemuda dalam Upaya Penyelamatan Lingkungan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) daerah (2014), Adiupaya Puritama tingkat Nasional (2014), dan penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) dari Kementerian Lingkungan Hidup (2014).

Kerja keras memang tidak akan mengkhianati hasil, dari tingkat nasional hingga internasional penghargaan silih berganti diraih oleh mereka RW 08 Merbabi Asih juga sudah menjadi destinasi kunjungan bagi yang hendak belajar pengelolaan lingkungan, sudah dari berbagai instansi atau perorangan datang ke RW 08 Merbabu Asih , bahkan dari luar negeri pun banyak yang belajar lingkungan kesini, tak jarang pula dijadikan tempat penelitian oleh perguruan tinggi atau pun sekolah.Bersambung….

KSM Secerah Pagi

Agus Supriyono Menerima Penghargaan Proklim 2014

KSM Secerah Pagi

Bank Sampah yang dikelola oleh KSM Secerah Pagi

Posted in Uncategorized.