Kec.Harjamukti ( 3/12) – Sampah sering kali menjadi fenomena masalah yang belum bisa diselesaikan secara efektif. Berbagai strategi sudah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun lembaga dan para pegiat lainnya. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk mengolah sampah, menjadi salah satu persoalan besar yang selalu menjadi alasan munculnya dampak dari sampah. Sementara itu, sampah baru selalu dihasilkan oleh masyarakat dalam kehidupan kesehariannya.
Minggu ( 2/12-18 ) RW 10 Gumelar Asih Kel.Kecapi mengadakan pelatihan pembuatan komposing bertempat di baperkam, peserta yang hadir diantaranya kader PKK, ketua RT dan masyarakat.
Ketua RW 10 Gumelar Asih, Neneng Muslimah dalam sambutannya mengatakan “ mengadakan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Tujuannya, pertama, mengurangi volume sampah. Kedua, untuk membuat kompos yang ramah lingkungan. Ketiga, menjadi wirausaha dengan cara menjual kompos dari sampah organik seperti daun gugur, sampah dari sisa pertanian, sampah dari sayuran dapur, dan jenis sampah organik lainnya. Bisa diolah sendiri oleh masyarakat menjadi pupuk kompos, yang tentunya akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat, Selain bisa digunakan sendiri untuk pertanian atau pemeliharaan tanaman oleh masyarakat, Pupuk kompos juga memiliki nilai ekonomis dan peluang usaha yang bisa dikembangkan. Sebuah nilai tambah yang bisa didapatkan dari mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos” jelasnya.
Narasumber kegiatan ini Ketua RW 08 Merbabu Asih Kel.Larangan H,Agus Supriyono yang telah mendapatkan penghargaan pelaksana Proklim Lestari terbaik se Indonesia membagikan pengalamannya dalam mengelola lingkungan terutama pengolahan sampah organik menjadi kompos.