Kec.Harjamukti ( 6/10) – Keluarga adalah lembaga terkecil untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu lembaga keluarga perlu memperoleh pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan “asah, asih, dan asuh” dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak remaja secara optimal melalui interaksi orang tua dan anak melalui wadah kelompok kegiatan yaitu Bina Keluarga Remaja (BKR) dan PIK R.
Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa.Pada masa ini terjadi berbagai perubahan yang cukup bermakna, baik secara fisik biologis, mental dan emosional serta psikososial. Kesemuanya ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan keluarga maupun masyarakat.Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti; kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan sebagainya.
Masalah kultur, pola komunikasi serta kurangnya pengetahuan menyebabkan para remaja sulit berkomunikasi, bahkan dengan orang tuanya sendiri, yang seharusnya dapat membantu para remaja tersebut. Kondisi kurangnya pengetahuan yang dimiliki remaja maupun orang di sekitarnya yang berpengaruh pada kehidupan mereka tidak seimbang dengan gencarnya pemberitaan atau pesan yang bersifat menonjolkan seks, yang dapat mengilhami para remaja untuk mencoba meniru isi pesan yang mereka terima
Bina Keluarga Remaja ( BKR ) dan PIK R Nusa Indah RW 12 Karya Bhakti Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti, Sabtu ( 6/10-18 ) menggelar pembinaan remaja dengan menggandeng BNN Kota Cirebon, Ketua RW 12 Karya Bhakti Kelurahan Larangan MA’FUM dalam sambutannya “ mengingat penyebaran narkoba dan miras saat ini sangat mewabah dalam masyarakat. Penyebarannya tidak lagi mengenal sosial ekonomi serta usia. Pembentukan Komisi Nasional Penanggulangan Narkoba dapat memperlihatkan bagaimana gawatnya persoalan yang dihadapi. Mewaspadai masalah ini dan saling membantu jika ada salah seorang teman yang kecanduan, karena hanya dengan dukungan dari orang sekelilingnya maka akan dapat disembuhkan. Secara sadar maupun tidak, dapat terjebak dalam permasalahan narkoba dan miras karena kecanggihan para bandar.
Permasalahan remaja seperti yang terjadi di atas.seringkali berakar dari rendahnya informasi dan pengetahuan remaja yang mengakibatkan remaja cenderung mempraktekkan prilaku menyimpang. Selain itu, faktor sosial ekonomi dan demografi, faktor budaya dan lingkungan serta faktor psikologi juga turut menyumbang dampak buruk terhadap kesehatan remaja. Tentu saja, hal ini dapat mengganggu perencanaan kehidupan remaja di masa yang akan dating”
“ Orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi perilaku menyimpang pada remaja karena remaja sebagai generasi penerus merupakan aset bangsa yang diharapkan mempunyai kualitas yang tinggi terutama dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa sehingga perlu diberikan pembinaan terhadap tumbuh kembang anak remaja yang optimal dengan menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam Hadist Riwayat al-Turmudzi “Tidak ada pemberian orang tua yang paling berharga terhadap anaknya selain budi pekerti yang baik” ujarnya.