SANIMAS atau Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program bukan proyek, Pedoman sanitasi berbasis masyarakat dimaksudkan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan atau kelompok masyarakat, LSM,/swasta dan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan sanitasi berbasis masyarakat.
Lurah Kecapi Mimin Mintarsih S.Sos didampingi Ketua LPM Yayat Hidayat dalam sambutannya mengatakan bahwa sebenarnya Sanimas buka proyek seperti kegiatan di PU, tapi itu adalah program yang dikelola langsung oleh masyarakat.
“sanimas itu bukan proyek, tapi adalah program” katanya
Dikatakannya bahwa program sanimas ini dinilai sudah cukup berhasil mengatasi masalah sanitasi di pemukiman padat penduduk.
Dalam pembangunan fasilitas Sanimas, digunakan konsep pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Konsep tersebut menggunakan prinsip-prinsip pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan benda social dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan acara ini di hadiri oleh semua RW dari RW 1 sampai RW 19 dan diharapkan materi ini bisa di getoktularkan kepada masyarakat di RW masing-masing.
Materi disampaikan oleh fasilitator Kota Andi Tamk menyampaikan bahwa,
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan layanan sanitasi dasar yang akan meningkatkan kesehatan dan mata pencaharian masyarakat dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Sanitasi dan Kebersihan Air (WASH). Proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat ini akan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan buang air besar sembarangan dan sanitasi yang buruk dengan menyediakan infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat di 13 provinsi dengan Pendekatan Tanggap Kebutuhan.
Tujuan khusus secara keseluruhan dari proyek ini adalah: meningkatkan jumlah rumah tangga di 13 provinsi yang memiliki fasilitas sanitasi yang lebih baik, pembuatan instalasi pengolahan air limbah yang fungsional tetapi mudah digunakan di 13 provinsi, meningkatkan pembuangan air limbah dan kotoran dan mengurangi kemungkinan kontaminasi terhadap manusia dan lingkungan, dan melatih masyarakat setempat untuk merawat fasilitas-fasilitas tersebut.
Proyek ini sejalan dengan Visi dan Misi IDB untuk tahun 1440H (2019), yang menekankan pada pencapaian pembangunan manusia seutuhnya melalui pemberantasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan. Proyek tersebut sesuai dengan MCPS Indonesia (2011) dan strategi nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang bertujuan untuk memberantas kebiasaan buang air besar sembarangan pada tahun 2014. proyek ini tetap berlanjut kerena tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.