KEC.HARJAMUKTI-Dalam rangka peningkatan kapasitas kader PKK Kecamatan Harjamukti terutama mengenai peranan kader PKK dalam pemberdayaan Masyarakat, TP-PKK Kecamatan Harjamukti lakukan kunjungan kerja di Kelurahan Rejowinangun Kec.Kota Gede Kota Yogjakarta pada hari selasa (7/08/2018).
Dipilihnya Kelurahan Rejowinangun ini dikarenakan di Kelurahan Rejowinangun tersebut banyak berinovasi dalam menggerakkan pemberdayan masyarakat.
Mulai dari awal kedatangan, rombongan dari PKK Kecamatan Harjamukti yang berjumlah 100 orang ini disambut dengan baik oleh Lurah Rejowinangun Wulan Purwandari.
Dalam acara tersebut, Drs. Agus Suherman SH.MH Camat Harjamukti menjelaskan bahwa maksud kedatangan TP-PKK Kecamatan Harjamukti di Kelurahan Rejowinangun yaitu untuk belajar sekaligus melihat pemberdayaan masyarakat yang sudah berjalan dengan baik. Selain hal tersebut, Drs. Agus Suherman SH.MH juga mengungkapkan bahwa tahun 2018 ini Pemerintah Kecamatan Harjamukti akan mengikiti lomba sinergitas Tingkat Provinsi Jawa Barat. Inilah alasan diperlukannya melakukan study banding dengan Kelurahan lainnya agar program inovasi bisa diterapkan di wilayah Kecamatan Harjamukti.
“Paling mudah dari belajar yaitu mencontoh dan melihat langsung program inovasi yang sudah berjalan baik. Akhirnya, Pemerintah Kecamatan Harjamukti memutuskan untuk belajar tentang program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Rejowinangun ini.” tutur Agus,
Camat dalam kesempatan tersebut juga memberikan pesan kepada TP-PKK Kecamatan Harjamukti agar bisa memanfaatkan kunjungan kerja ini untuk mempelajari informasi tentang pemberdayaan masyarakat yang ada di Kelurahan Rejowinangun.
Dalam paparannya Lurah Rejowinangun Wulan Purwandari menyampaikan Adapun pembeda kelurahan Rejowinangun dengan kelurahan lain, Rejowinangun berhasil membangun dengan sistem klaster. Yaitu membentuk klaster-klaster potensi setiap wilayah kelurahan. Sehingga dengan klaster itu, masing-masing klaster mudah dikenali karakteristiknya. Hal ini membuat mudah dalam membuat program kegiatan. SKPD sangat dimudahkan sekali”, ungkapnya.
Potensi -potensi tersebut kemudian dicluster menjadi 5 yaitu:
- Kampung Budaya. Dengan potensi diantaranya : Wayang, Karawitan, Sangga
r Tari, Keroncong, Jathilan anak, Mocopat, Hadroh, Angklung, Gejog Lesung, dll - Kampung Kerajinan. Dengan potensi diantaranya Kerajinan kulit, Fiber, Ukir kayu, Batik tulis dan jumputan, Suttlecok, Lukis kaca terbalik, Wayang kulit, Pemanfaatan limbah plastic, dll
- Kampung Herbal. Dengan potensi sebagai sentra pembuat jamu gendong dan jamu instan. Kampung herbal menanam tanaman herbal disetiap rumah, jalan dan gang dengan pemanfaatan lingkungan yang ada.
- Kampung Kuliner. Dengan potensi sebagai sentra kuliner dimana banyak sekali rumah tangga yang membuat makanan kecil. Dalam pemasarannya pemerintah kelurahan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya RT,RW,PKK, dan lembaga social lainnya untuk menggunakan produk local dalam setiap kegiatan.
- Kampung Agro. Terletak di RW 11, 12, dan 13 dengan spesifikasi masing-masing RW berbeda. Saat ini kampung agro menjadi icon kelurahan rejowinangun dengan nama Kampung Wisata Agro Edukasi. Selain itu kampung agro ini juga pernah masuk dalam museum rekor Indonesia dengan pembuatan keripik daun varietas terbanyak (273 jenis daun)
Selain system cluster diatas, Kelurahan Rejowinangun juga memiliki konsep Inovasi Kampung Berdaya. Yang terdiri dari:
- Sistem Informasi Kampung (SIK). Sebagai media pengelolaan database kependudukan.
- Sekolah Anak Kampung (SAK). Sebagai gerakan mempersiapkan generasi yang memiliki kepekaan terhadap manusia dan lingkungannya.
- Tim Siaga Kampung (TSK). Merupakan gerakan warga yang memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana melalui prinsip-prinsip PRB (Penanggulangan Resiko Bencana)
- Ekonomi Kreatif Kampung. Merupakan upaya yang dilakukan warga guna menggali potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Acara kunjungan kerja dilanjut dengan sapari VW Cabrio keliling desa dengan destinasi seperti ke Candi Selogriyo, Candi Ngawen, Candi Borobudur dan lainnya.
Selama berkeliling maksimal 60 menit, rombongan diajak berhenti disebuah destinasi wisata produk kerajianan yaitu pembuatan batik, pembuatan gerabah dan budi daya tawon penghasil madu, rombongan bisa melihat hamparan sawah atau lokasi dengan pemandangan indah. Hal ini membuat kami tidak jenuh. Dalam paketan wisata tersebut,
Terahir sebelum kembali ke Cirebon, melihat taman bunga Kamandanu di dusun Danurojo Magelang, Taman Ramadanu Magelang adalah sebuah obyek wisata baru, dimana wisata ini memiliki konsep taman bunga. Walau di wisata ini tergolong masih baru yang dibuka pada juni 2018, sudah banyak wisatawan yang berkunjung. Selain obyek taman bunga taman ini juga di lengkapi dengan miniatur rumah baling – baling. Karena masih baru taman ramadanu ini sampai saat ini masih dalam peluasan taman dan penambahan beberapa tanaman bunga.
Bunga yang di tanam pada taman ramadanu ini adalah bunga zinna dan bunga celosia, dimana bunga bunga ini akan di padukan sehingga akan memberikan warna yang sangat menarik.Udara dan panorama di taman ramadanu ini juga sangat bagus karena berada di antara persawahan, selain menambah pemadangan juga akan berdampak kesejukan udaranya juga.
Hikmah dari perjalanan kunjungan kerja ini , agar dapat diimplementasikan di wilayah Kelurahan masing-masing , kita harus mulai bergerak mulai dari yang kecil, dari diri sendiri dan mulai dari sekarang !!